Om Swastiyastu
DHARMA
WACANA (PEMBICARAAN SUCI)
Sekarang saya akan memberikan
sedikit materi tentang agama Hindu. Mungkin ini telah ada di Buku-buku agama
Hindu yang telah beredar kemana-mana dan telah dimiliki oleh umat se-Dharma
sekalian. Tapi tidak salah kalau saya memberikan lagi tentang beberapa materi
kepada semua pembaca blog saya. Berikut materi tentang agama hindu :
1.
Karma
Phala
Kata
Karma Phala berasal dari bahasa Sansekerta yang di bagi menjadi beberapa unsur
kata yaitu Karma=Perbuatan, dan Phala = Buah. Jadi karma phala merupakan
hasil/buah dari perbuatan yang telah kita lakukan selama kita hidup. Karma
Phala tidak bisa kita hindari sebab semua orang pasti melakukan suatu perbuatan
yang baik ataupun buruk.
Karma
Phala di bagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Sancitha karma adalah hasil perbuatan kita
dalam kehidupan terdahulu yang belum habis dinikmati dan masih merupakan benih
yang menentukan kehidupan kita yang sekarang.
b. Prarabdha karma adalah karma
atau perbuatan seseorang yang pahalanya langsung diterima pada kehidupan ini.
c. Kryamana karma adalah hasil
perbuatan yang tidak sempat dinikmati pada saat berbuat, sehingga harus
diterima pada kehidupan yang akan datang.
Manfaat
kita mengetahui jenis-jenis karma tersebut adalah untuk meningkatkan sradha dan
bhakti kepada Hyang Widhi. Kita harus yakin bahwa apapun yang kita alami pada
kehidupan ini adalah hasil perbuatan diri sendiri. Bukan karena orang lain.
Bisa saja merupakan pahala atas karma kita pada kehidupan terdahulu, atau
pahala atas karma kita masa kini.
2.
Tri
guna
Triguna
berasal dari dua kata yaitu TRI dan GUNA. Tri yang artinya tiga sedangkan Guna berati sifat, jadi Triguna adalah tiga
sifat yang mempengaruhi manusia atau seseorang dari sejak lahir sampai mati. Pembagian
Triguna terdiri satwam, rajas, dan tamas.
Satwam adalah sifat dari pada manusia
yang memancarkan sifat tenang, bahagia, tulus,dan tanpa pamrih.
Rajas adalah suatu sifat dari
manusia yang memancarkan sifat ambisius, dinamis, gelisah, dan mengharapkan suatu imbalan.Sedangkan
Tamas adalah suatu sifat dari
pada manusia yang memancarkan sifat pasit, malas, lamban.
Secara umum dikatakan bahwa Triguna adalah tiga macam sifat dari pada manusia
yang mempengaruhi kehidupan dari pada manusia.triguna terdapat pada setiap
manusia yang hanya saja ukurannya yang berbeda – beda. Triguna merupakan tega
macam elemen atau nilai – nilai yang ada hubungannya dengan karakterdari
makhluk hidup khususnya pada manusia. Ada seloka yang mengatakan bahwa pikiran
yang tenang itu sattwam namanya, yang bergerak cepat itu rajah namanya, yang
berat, gelap, itulah tamah namanya.
Menurut ajaran agama hindu, triguna ada dalam diri manusia yang di bawa sejak
lahir. Triguna merupakan tiga sifat yang mempengaruhi kehidupan manusia,
sehingga dapat kita lihat di dunia ini ada bermacam – macam kecendrungan sifat
dari pada manusia. Ada orang yang berpenampilan lemah – lembut selalu ramah dan
menyenangkan bagi yang melihat. Namun ada juga orang yang rajin, kreatif serta
energik dalam kehidupannya. Selain hal tersebut diatas tidak jarang pula kita
melihat ada pula orang berpenampilan tidak rapi, tidak terurus dan pemalas.
Semua penampilan tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh dari pembagian –
pembagian dari pada triguna yang tidak seimbang. Namun sebaliknya jika ketiga
sifat ini berjalin dengan harmonis maka seseorang akan dapat mengendalikan
pikirannya dengan baik.
3.
YADNYA
Kata Yadnya berasal dari bahasa
sansekerta, yaitu dari akar kata “yaj” yang artinya memuja, mempersembahkan,
atau korban. Kemudian penulisannya diindonesiakan dari Yajna menjadi Yadnya.
Dalam kitab Bhagawadgita dijelaskan Yadnya artinya
suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keiklasan dan kesadaran untuk
melaksanakan persembahan kepada Tuhan. Yadnya berarti upacara persembahan
korban suci.
FUNGSI DAN MAKNA YADNYA
Jika kita
lihat dari tujuan pelaksanaan Yadnya yang dijelaskan diatas maka secara umum
fungsi daripada Yadnya adalah sebagai sarana untuk mengembangkan serta
memelihara kehidupan agar terwujud kehidupan yang sejahtra dan bahagia atau
kelepasan yakni menyatu dengan Sang Pencipta.
Berdasarkan uraian diatas dapat
dijabarkan fungsi dari pelaksanaan Yadnya, yaitu sebagai berikut:
1. Sarana untuk mengamalkan Weda
Yadnya adalah sarana untuk mengamalkan Weda yang
dilukiskan dalam bentuk symbol-simbol atau niyasa. Yang kemudian symbol
tersebut menjadi realisasi dari ajaran Agama Hindu.
2.
Sarana untuk
meningkatkan kualitas diri
Setiap kelahiran manusia selalu
disertai oleh karma wasana. Demikian pula setiap kelahiran bertujuan untuk
meningkatkan kualitas jiwatman sehingga tujuan tertinggi yaitu bersatunya atman
dengan brahman ( brahman atman aikyam ) dapat tercapai. Dalam upaya
meningkatkan kualitas diri, umat Hindu selalu diajarkan untuk buatan baik.
Perbuatan baik yang paling utama adalah melalui Yadnya. Dengan demikian setiap
yadnya yang kita lakukan hasilnya adalah terjadinya peningkatan kualitas
jiwatman.
3.
Sebagai sarana penyucian
Dengan sebuah Yadnya sesuatu hal bisa disucikan
seperti diadakannya Dewa Yadnya, Bhuta Yadnya, Rsi Yadnya, Pitra Yadnya dan
Manusa Yadnya yaitu pada bagian-bagian tertentu mengandung makna dan tujuan
untuk penyucian atau pembersihan.
4.
Sarana untuk terhubung Kepada Ida Sang Hyang Widhi
Yadnya merupakan sarana yang dapat digunakan untuk
mengadakan hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasinya,
seperti yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Sarana untuk mengungkapkan rasa terima kasih
Dengan sebuah yadnya seseorang mampu mengungkapkan
rasa syukur dan ucapan terimakasih kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sesame
manusia, maupun kepada alam, seperti yang sudah biasa dilakukan dalam penerapan
Panca Yadnya.
4.
TAT
TWAM ASI
Kata
Tat Twam Asi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “Tat” berarti
itu, “Twam” berarti kamu dan “Asi” berarti adalah. Jadi Tat Twam
Asi berarti itu atau dia adalah kamu juga.
Tat Twam Asi adalah ajaran tata Susila
dalam agama Hindu. Susila adalah istilah lain dari Ethika dan Moral, merupakan
dua buah kata dalam kehidupan yang dipergunakan silih berganti untuk maksusd
yang sama. Kata Susila terdiri dari kata “Su” yang berarti baik dan “Sila”
berarti segala kebiasaan atau tata laku. Susila berarti perbuatan yang baik
atau tata laku yang baik. Jadi Susila adalah peraturan tingkah laku yang baik
dan mulia yang harus menjadi pedoman hidup manusia.
Tujuan tata Susila adalah untuk membina hubungan yang
selaras atau hubungan yang rukun antara seseorang dengan makhluk yang hidup di
alam sekitarnyarnya. Telah menjadi kenyataan bahwa hubungang selaras atau rukun
antara seseorang dengan makhluk sesamanya, antara anggota-anggota suatu
masyarakat, suatu bangsa, menyebabkan hidup aman dan sentosa.
Prilaku sebagai implementasi ajaran
Tat Twam Asi jika diperinci ada tiga bentuk antara lain :
1) Hormat dan Kasih kepada
Keluarga
-
Hormat
kepada Ibu Bapak
- Didalam keluarga ada orang tua dan
keluarga. Kepada semua itulah harus hidup saling menghormati, sehingga tidak
ada permusuhan satu sama lain. Semua pihak harus menjalankan kesusilaan yang
dilandasi dengan Tat Twam Asi. Hormat kepada orang tua itu seperti mendengarkan
nasehatnya, saling menyayangi dan sebagainya.
-
Cinta kepada
saudara.
- Bangunlah sikap Tat Twam Asi diantara
saudara. Ini penting supaya tercipta suasana damai diantara saudara. Bila ada
masalah supaya diselesaikan dengan musyawarah, masing-masing pihak harus mampu
mengendalikan diri, tidak terbius oleh kama negatif seperti Sad Ripu dan
sebagainya. Waspadai pihak ketiga yang mencoba menggoda kerukunan bersaudara.
1) Hormat kepada Guru dan Teman
sekelas.
-
Hormat kepada
Guru.
- Murid atau siswa harus hormat kepada
orang tua (Guru Rupaka) juga kepada Guru Pengajian, karena merekalah yang
mendidiknya agar dapat berkembang menjadi dewasa dalam berpikir, mengembangkan
intelektualnya, memiliki rasa tanggung jawab, bermoral serta dapat berguna bagi
nusa dan bangsa. Betapa hutang budhi yang dimiliki siswa yang tak mungkin bisa
dibayar. Jasa Guru Pengajian amatlah besar, oleh karena itu rasa hormat kepada
Guru sampai kapanpun perlu dipupuk. Tak dapat dibayangkan bagaimana jadinya
seseorang jika tak berpendidikan. Oleh karena itu patuhi nasehat guru, rajin
belajar dan jangan lupa segala bimbingannya.
-
Cinta kasih
kepada teman.
- Seseorang tidak bisa huidup dalam
kesendiriannya, ia butuh teman dari seseorang. Untuk itu seseorang perlu
mencari teman. Dengan berteman seseorang akan dapat menjadi orang. Ada ungkapan
bahwa teman yang baik adalah teman yang ingat pada saat dirinya mengalami
kesusahan. Pada saat bahagia datang atau tidak, tak menjadi masalah. Tapi saat
menderita teman itu perlu ditengok. Bila perlu dibantu. Kapan lagi membantu
kalau tidak saat kesusahan. Itulah tanda persahabatan yang baik. Oleh karena
itu pupuklah persahabatan itu dengan baik, hindari permusuhan, dengan saling
mencintai, saling mengasihi, saling menolong, saling tenggang rasa persahabatan
menjadi kekal. Persahabatan yang kekal akan banyak memberi manfaat dalam
kehidupan ini.
2) Cinta Kasih kepada Lingkungan (
Binatang, Tumbuh-tumbuhan, Alam sekitar).
Disamping
lingkungan harus bersih, juga harus menyayangi binatang piaraan dengan memberi
makan dan minum. Lingkungan harus bersih baik di rumah maupun di sekolah karena
sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Tumbuh-tumbuhan mesti ditata
agar dapat membuat keindahan dan kesejukan. Perhatikan kelestarian lingkungan,
karena lingkungan yang lestari dapat memberikan keindahan. Cintailah lingkungan
karena banyak memberi manfaat kepada diri sendiri.
Bila ajaran
Tat Twam Asi dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari kepada umat
manusia secara menyeluruh dan sungguh-sungguh, dalam sifat dan prilaku kita
maka kehidupan ini akan menjadi harmonis. Satu dengan yang lainnya diantara
kita dapat hidup saling menghormati, mengasihi dan damai.
5.
TRI
PARARTHA
Kata Tri
Parartha berasal dari bahasa Sansekerta, dari kata ” tri ” yang berarti tiga
dan ” parartha ” yang berarti kebahagiaan, kesejahteraan, keselamatan,
keagungan dan kesukaan. Jadi Tri Parartha berarti tiga perihal yang dapat
menyebabkan terwujudnya kesempurnaan, kebahagiaan, keselamatan, kesejahteraan,
keagungan, dan kesukaan hidup umat manusia.
Adapun
ajaran Tri Parartha yang dimaksud dapat mengantarkan umat manusia mencapai
keselamatan dan kebahagiaan serta kesejahteraan hidupnya, ajaran yang dimaksud
terdiri dari :
1. Asih : cinta kasih artinya
sebagai manusia kita harus mempunyai rasa kasih sayang kepada
semua, termasuk cinta kasih kita sesama manusia dan cinta kasih dengan
lingkungan yang meliputi binatang dan tumbuhan.
2. Punya / Punia : dermawan,
tulus dan iklas . Artinya dalam kita memberikan sesuatu baik itu berupa jasa
atau materi terutama kepada orang yang membutuhkan, berdasarkan ketulusan dan
keiklasan tanpa mengharapkan imbalan.
3. Bhakti : hormat, sujud
artinya dihadapan TYME / Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Allah / Gusti kita harus
sujud karena hanya menciptakan semua ini dan yang akan memberi kita
keselamatan. Dan kepada sesama manusia kita harus saling hormat menghormati,
harga menghargai karena dihadapan-Nya kita semua sama, yang membedakan kita
adalah amal perbuatan yang telah kita perbuat.
Mungkin
itu saja materi yang bisa saya berikan hehe. Sebenarya masih banyak lagi materi
tentang agama hindu, bila ingin lebih lengkap, bisa membacanya di buku agama
Hindu yang telah beredar di berbagai daerah.
Om santih, Santih, Santih Om